Sampah
adalah kumpulan berbagai material buangan yang merupakan sisa proses dan
kegiatan kehidupan manusia. Sebagai suatu produk yang tidak lagi mempunyai
nilai ekonomis, penanganan sampah jelas harus dilakukan dan dikelola secara
baik.
Sebenarnya, sampah akan hancur dan sebagian lagi tidak mudah
hancur. Sampah yang tidak mudah hancur contohnya adalah plastik. Kadang kita
yang menggali tanah untuk tempat sampah dan memasukkan sampah-sampah plastik ke
dalamnya membuat tanah menjadi tercemar (terpolusi). Ketika tanah yang digali
itu penuh dengan sampah dan sampah plastik, kita menimbunnya kembali dengan
tanah. Kita pun menggali tanah yang baru di bagian lain dari halaman rumah.
Dari tahun ke tahun yang kita dilakukan adalah menggali tanah baru di
halamannya. Sampai suatu ketika tidak ada lagi tanah yang belum digali untuk
tempat sampah. Kita pun memutuskan untuk menggali lubang yang paling awal
digali untuk tempat sampah dengan harapan, sampah yang ada di dalamnya sudah
hancur. Tetapi kita menyadari bahwa sampah plastik dan beberapa jenis sampah
lainnya tidak hancur dimakan tanah.
Beberapa sampah sebenarnya dapat hancur oleh tanah, misalnya
sisa makanan. Sisa makanan itu akan hancur dan membusuk. Bila menempel di
tanah, maka tanah akan mendaur ulang (mengurai) sisa makanan itu. Sama sekali
tidak akan tercium bau busuknya. Hal ini berbeda dengan sisa makanan yang
terbungkus plastik (misalnya nasi bungkus). Nasinya akan membusuk tetapi
plastiknya menahan penguraian bakteri. Baunya akan menyengat dan asam. Binatang
seperti anjing, kucing dan ayam pun membuang kotoran. Tetapi kotoran mereka
tidak ditahan oleh plastik sehingga kotoran mereka hancur dimakan tanah.
Kotoran binatang yang biasanya ada di tanah akan mudah
hancur dalam beberapa hari dan tidak lagi berbau.
Oleh karena itu seseorang yang hendak membuang sampah di
tanah, mesti membedakan antara sampah organik dengan sampah anorganik. Sampah
organik adalah sampah yang relatif mudah hancur. Sedangkan sampah anorganik
adalah sampah yang tidak mudah hancur. Contoh sampah organik adalah sisa
sayuran di dapur, sisa makanan, kertas, tisu. Contoh sampah anorganik adalah
plastik, logam, kaleng, pecahan botol, pecahan gelas, pecahan kaca. Lazimnya,
setiap orang di Indonesia tahu sampah yang mudah hancur dan tak mudah hancur. Sampah
yang tak mudah hancur (anorganik) lebih baik buang di tempat sampah yang akan
diangkut oleh tukang sampah. Dengan demikian tanah tidak akan tercemar dengan
plastik dan logam.
Saat ini
penanganan sampah masih sebatas pada penanganan yang konvensional yaitu sampah
ditaruh ditempat terbuka untuk dibiarkan membusuk dengan sendirinya. Walaupun
sudah diusahakan bahwa tempat pembuangan ini disentralisasi disatu kawasan
tertentu dengan metode sanitary landfill. Namun kenyataannya
permasalahan sampah masih tidak kunjung selesai, artinya bahwa sampah yang
masih terkondisi seperti di atas, masih menjadikan sumber polusi udara karena
baunya, dan polusi air yang dikarenakan penanganan air lindinya (leacheate)
kurang bagus sehingga meresap kemana - mana, serta menjadi penyebab terjadinya
wabah penyakit dan juga sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir. Inilah salah satu bentuk
masalah yang ditimbulkan apabila penanganannya tarlambat dan tidak sistematis.
@Sofryn Zebua
@Sofryn Zebua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar